Berita Terbaru
Live
wb_sunny

Breaking News

Warga Karawang Kesulitan Dapatkan Gas Subsidi 3kg

Warga Karawang Kesulitan Dapatkan Gas Subsidi 3kg

Pendistribusian Gas Subsidi 3kg dari Agen ke Pangkalan (Dok/vic)
Karawang I lingkarkonsumen.com - Sudah beberapa hari ini warga Karawang penerima/pengguna gas elpiji subsidi 3kg kesulitan mendapatkan, baik tingkat pangkalan maupun warung pengecer. Kelangkaan gas bersubsidi itu memicu harga satuan gas di tingkat eceran melambung hingga mencapai Rp 25.000 atau naik dari harga normal Rp 20.000 per tabung.

Salah satu ibu rumah tangga Omah (39), warga Jatirasa, Karangpawitan, Karawang Barat mengeluh sulitnya mendapatkan gas bersubsidi. Ia mengatakan, sudah sepekan ini dirinya harus mencari jauh dari rumah.

“Sudah carinya jauh, harganya juga naik jadi Rp 25.000 dari biasanya Rp 20.000 sampai 21.000 satu tabung. Pengeluaran kan jadi double tambah ongkos,” keluhnya, Selasa (5/12).

Hal serupa juga dirasakan oleh Jarwo (45) yang berada diwilayah Kecamatan Cikampek, Karawang mengutarakan keluhannya kesulitan mendapatkan gas elpiji subsidi 3kg.

Kalangkaan gas subsidi 3kg hampir merata diseluruh wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Karawang, kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Pemkab Wahyu saat dikonfirmasi kebingungan, menurut Wahyu baru saja kepala Disperindag, Wijojo mengabarkan bahwa gas elpiji 3kg diwilayah kecamatan Kota Baru juga kosong,  ujarnya Selasa,(5/12).

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Karawang duduk dalam Bidang Pendistribusian Gas Elpiji Subsidi 3kg pada Tim Koordinasi Pendistribusian dibawah pimpinan Seketaris Daerah (Sekda)  Pemkab Karawang, mengatakan bahwa tim yang duduk dalam lembaga tersebut kurang koordinasi sehingga kami hanya mendapatkan laporan kelangkaan dari masyarakat serta wartawan, ujar Wahyu pada lingkarkonsumen.com diruang kerjanya.

Seharusnya para Camat dan kepala Desa  membuat laporan kepada kami (Disperindag) mengenai kelangkaan tersebut, karena mereka juga duduk sebagai anggota tim pendistribusian subsidi gas 3kg.

Bagaimana kami mau tahu adanya kelangkaan, sementara Camat dan aparat pemerintah Desa tidak buat laporan, mereka itu sendiri duduk sebagai anggota tim koordinasi tentunya sudah paham cara mengantisipasinya dong, keluh Wahyu.

Bahkan dirinya bukan tidak percaya adanya berita di media sosial dan wartawan yang datang konfirmasi tentang sulitnya masyarakat mendapatkan gas melon, kami punya pengalaman lain tentang kelangkaan tersebut.

Waktu itu dimana hampir seluruh media Karawang memberitakan bahwa gas melon langka dan sulit didapat oleh warga, lantas kami bersama Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) melakukan Operasi Pasar (OP) gas diwilayah kecamatan ternyata tidak ada warga yang beli, sesalnya.

Pada tempat terpisah ketua Koordinator Wilayah (Korwil) LPKSM Linkar Cikampek,Asep Suryaman, SE. Ak. menyesali terjadinya carut marut pendistribusian gas subsidi 3kg Karawang,  menurutnya setiap tahun untuk Kuota gas elpiji subsidi 3kg selaju ditinjau oleh pihak Pertamina dan Pemerintah Daerah setempat dalam penetapan jumlah kuota subsidi.

Pemerintah pusat bersama-sama DPR RI membuat kebijakan besaran subsidi dan yang tertuang dalam APBN, hal itu tidak mungkin terjadinya pengurangan jumlah kuota, bahkan pada hari-hari besar keagamaan seperti bulan puasa ada penambahan kuota, ujar Asep.

Jelas sejak awal adanya konvensi minyak tanah ke gas subsidi 3kg sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis Surat Keputusan Bersama antara Mentri Dalam Negeri dan Menteri ESDM tidak berjalan, hal tersebut memberikan peluang pada oknum pengusaha pencoleng mengembat dana subsidi, ungkapnya.

Sehingga masyarakat konsumen penerima subsidi tidak turut menikmati, dari segi harga yang telah titetapkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk Harga Eceran Tertinggi HET ditingkat konsumen Karawang sebesar Rp16.000,- tidak berjalan, belum lagi dari segi isi apakah betul berisi 3kg, kualitas gasnya sendiri belum pernah terdengar diuji oleh pihak yang berkopenten.

By : Victor Edison

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.