Berita Terbaru
Live
wb_sunny

Breaking News

Dr. Firman Turmantara: Refleksi Hari Konsumen Dunia, Negara Harus Hadir

Dr. Firman Turmantara: Refleksi Hari Konsumen Dunia, Negara Harus Hadir

Direktur LBH Konsumen Indonesia, Dr. Firman Turmantara E, S.H., S.Sos., M.Hum.
Bandung l lingkarkonsumen. com - Refleksi atau implementasi Hari Konsumen Dunia untuk bangsa dan Negara Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi adalah bahwa negara wajib hadir untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat. Semua orang/rakyat adalah konsumen yang menggunakan berbagai barang maupun jasa termasuk pelaku usaha/pengusaha adalah konsumen.

Sejarah peringatan Hari Konsumen Dunia pertama kali diperingati pada tanggal 15 Maret tahun 1983, dan sejak itu menjadi tonggak penting dalam memberikan kesadaran kepada konsumen. World Consumer Right Day terinspirasi oleh pidato Presiden AS John F. Kennedy pertama kali menggariskan visi hak konsumen dalam pesan khusus ke Kongres di Amerika Serikat, pada tanggal 15 Maret tahun 1962, di mana ia secara resmi membahas masalah hak-hak konsumen.

Menyikapi Hari Konsumen Dunia direktur LBH Konsumen Indonesia, Dr. Firman Turmantara E, S.H., S.Sos.M.Hum. angkat bicara  “Konsumen adalah kekuatan besar bagi suatu negara dalam membangun perekonomiannya,
suatu negara yang tidak hadir dalam melindungi konsumen ibarat menunggu bom waktu”.

Untuk melindungi konsumen (seluruh rakyat) negara wajib memperbaiki, peraturan perundang-undang terkait perlindungan konsumen (lintas sektor), fasilitas sarana dan prasarana, aparat/SDM yang  baik kualitas maupun kuantitas, budaya perlindungan konsumen baik bagi masyarakat (konsumen), pelaku usaha, maupun pemerintah dan Informasi/sosialisasi, ujar Dr. Firman Jumat (15/3/19) pada lingkarkonsumen.com di Bandung.

Bahkan Dr. Firman melihat kondisi saat ini, terus terang saya sangat tidak puas, karena negara yang seharusnya melindungi konsumen ternyata “Tidak Hadir”

Belum lama ini banyak terjadi kasus yang merugikan konsumen seperti halnya pada kasus Vaksin Palsu dimana baru terungkap setelah 13 tahun beredar begitu juga kasus Albothil setelah 35 tahun rakyat Indonesia menggunakan dan
Mie Samyang yang katanya mengandung lemak babi telah beredar sejak tahun 2013.

Ironisnya dimans konsumen mengeluhkan kenaikan harga tarif
listrik mahal jawabannya cabut saja meterannya, harga cabe mahal nanam saja sendiri, daging sapi mahal makan bekicot saja, beras mahal diet saja jawaban-jawaban tersebut seolah-olah negara tidak hadir dimata konsumen, keluh Dr. Firman.

By : Djunaedy M.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.