Harga Daging Sapi dan Ayam Masih Diatas Harga Normal
Cianjur l lingkarkonsumen.com - Harga daging sapi dan ayam di Cianjur masih di atas harga normal sehingga memberatkan pembeli bahkan dikeluhkan juga oleh penjualnya sendiri.
"Harga daging sapi untuk hari kedua puasa kembali turun dari Rp140 ribu menjadi Rp120 ribu perkilogram, meskipun belum kembali normal. Akibatnya tingkat penjualan berkurang karena sepi pembeli," kata Rudi, pedagang daging di Pasar Muka Cianjur, kepada wartawan, Jumat.
Biasanya harga normal daging sapi adalah Rp100 ribu perkilogram. Pada harga sebesar ini pedagang bisa menjual satu ton daging per hari. Namun sejak beberapa hari terakhir, permintaan daging sapi menurun.
"Paling tinggi satu hari 50 sampai 70 kilogram, itu sudah termasuk pelanggan rumah makan dan warung yang mengurangi pembelian 50 persen dari biasanya karena harga melambung," kata Rudi.
Hal senada diungkapkan pedagang daging ayam di Pasar Induk Pasirhayam.
Sejak masuk bulan puasa harga daging ayam meroket hingga Rp42 ribu per kilogram sehingga pembeli dan pedagang sama-sama mengeluh. Pembeli mengeluhkan harga tinggi, penjual mengeluhkan sepinya pembeli.
"Harapan kami harga kembali normal dan pembeli kembali banyak. Kalau seperti ini tidak hanya pembeli, kami pedagang banyak merugi karena ayam yang tidak terjual. Lebih baik harga murah pemakaian tinggi," kata Rudi.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, Himam Haris, mengatakan saat ini harga jual minimum dan maksimal sudah ditetapkan pemerintah pusat sehingga Pemda sepakat mengimbau peternak dan pedagang untuk menyesuaikan harga.
"Patokan harga dari perhimpunan di pusat sudah jelas, termasuk mahalnya harga DOC Rp7.000 per ekor mempengaruhi harga daging ayam di pasaran sehingga membuat pemerintah sulit mengendalikan harga di pasaran," kata Himam.
Namun berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Rp34.000 per kilogram, pedagang sebenarnya masih bisa menekan harga hingga Rp36.000 per kilogram.
"Harga daging sapi untuk hari kedua puasa kembali turun dari Rp140 ribu menjadi Rp120 ribu perkilogram, meskipun belum kembali normal. Akibatnya tingkat penjualan berkurang karena sepi pembeli," kata Rudi, pedagang daging di Pasar Muka Cianjur, kepada wartawan, Jumat.
Biasanya harga normal daging sapi adalah Rp100 ribu perkilogram. Pada harga sebesar ini pedagang bisa menjual satu ton daging per hari. Namun sejak beberapa hari terakhir, permintaan daging sapi menurun.
"Paling tinggi satu hari 50 sampai 70 kilogram, itu sudah termasuk pelanggan rumah makan dan warung yang mengurangi pembelian 50 persen dari biasanya karena harga melambung," kata Rudi.
Hal senada diungkapkan pedagang daging ayam di Pasar Induk Pasirhayam.
Sejak masuk bulan puasa harga daging ayam meroket hingga Rp42 ribu per kilogram sehingga pembeli dan pedagang sama-sama mengeluh. Pembeli mengeluhkan harga tinggi, penjual mengeluhkan sepinya pembeli.
"Harapan kami harga kembali normal dan pembeli kembali banyak. Kalau seperti ini tidak hanya pembeli, kami pedagang banyak merugi karena ayam yang tidak terjual. Lebih baik harga murah pemakaian tinggi," kata Rudi.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, Himam Haris, mengatakan saat ini harga jual minimum dan maksimal sudah ditetapkan pemerintah pusat sehingga Pemda sepakat mengimbau peternak dan pedagang untuk menyesuaikan harga.
"Patokan harga dari perhimpunan di pusat sudah jelas, termasuk mahalnya harga DOC Rp7.000 per ekor mempengaruhi harga daging ayam di pasaran sehingga membuat pemerintah sulit mengendalikan harga di pasaran," kata Himam.
Namun berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Rp34.000 per kilogram, pedagang sebenarnya masih bisa menekan harga hingga Rp36.000 per kilogram.
By : Victor
Sumber : Antara