BIJB Kertajati Majalengka Sosialisasikan Layanan Penerbangan Haji
Majalengka l lingkarkonsumen.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mulai mensosialisasikan layanan penerbangan untuk haji dan umrah kepada sekitar 150 agen perjalanan.
"Bandara ini ketika sudah beroperasi tentu harapan kita bisa juga melayani kebutuhan masyarakat untuk haji dan umroh. Karena pasar untuk Umroh ini sangat besar di Jawa Barat," ujar Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, Rabu (2/5).
Dalam paparannya, Virda mengatakan, Indonesia merupakan negara kedua terbesar yang menerbangkan haji dan umrah setelah Pakistan. Berdasarkan data tahun 2017 sekitar 875.958 jemaah umrah berhasil diberangkatkan.
Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 jemaah yang berangkat umroh hanya sekitar 700.766 orang atau meningkat sekitar 17 ribu orang lada 2017.
Menurut dia, Jawa Barat merupakan provinsi yang banyak berkontribusi dalam menerbangkan jemaah ke Tanah Suci dengan persentase 18 persen untuk umrah. Dengan hadirnya, BIJB Kertajati diharapkan menjadi jawaban mengatasi padatnya penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sehingga kehadiran Bandara Kertajati ini bisa menekan kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus mendukung kemudahan transportasi masyarakat yang hendak umrah maupun haji ke Arab Saudi," katanya.
Meski begitu, BIJB masih menanti perizinan penerbangan dari Kementerian Agama (Kemag) selaku pemilik otoritas untuk pelayanan penerbangan haji 2018 ini.
"Yang pasti kita siapkan semua apapun nantinya keputusan pemerintah untuk melayani penerbangan haji 2018 ini. Karena semua itu keputusannya ada di Kementerian Agama," kata dia.
Acara sosialisasi ini disambut baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pemegang saham terbesar. Melalui Kepala Bagian (Kabag) Sarana Perekonomian, Andrie Kustria Wardana, kehadiran BIJB akan menjadi sebuah catatan sejarah khususnya bagi Jawa Barat.
"Kami selaku pemegang saham mayoritas sangat menyambut baik kegiatan ini. Sosialisasi seperti hal ini sangatlah penting. Jawa Barat akan memulai sejarah. Ini bisa dikatakan, kehadiran BIJB ini sebagai salah satu untuk memulai perkembangan baru wilayah Cirebon Raya," kata Andri.
Menurut dia, Pemprov Jabar juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat pembangunan akses jalan menuju bandara.
Berdasarkan catatannya, hingga awal Mei akses jalan sepanjang 1,8 kilometer sudah menyentuh angka 72 persen dan bisa digunakan sebelum bandara dilakukan soft launching.
"Akses sudah 72 persen. Jadi besok lusa ketika beroperasi jalan mulus. Kita juga untuk menuju ke sini akan ada juga akses Tol yang langsung terhubung ke Cipali. Nanti itu dimulai 2019. Sedangkan Cisumdawu yang bisa dekat ke Bandung akan beres 2020," katanya.(B1)
"Bandara ini ketika sudah beroperasi tentu harapan kita bisa juga melayani kebutuhan masyarakat untuk haji dan umroh. Karena pasar untuk Umroh ini sangat besar di Jawa Barat," ujar Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, Rabu (2/5).
Dalam paparannya, Virda mengatakan, Indonesia merupakan negara kedua terbesar yang menerbangkan haji dan umrah setelah Pakistan. Berdasarkan data tahun 2017 sekitar 875.958 jemaah umrah berhasil diberangkatkan.
Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 jemaah yang berangkat umroh hanya sekitar 700.766 orang atau meningkat sekitar 17 ribu orang lada 2017.
Menurut dia, Jawa Barat merupakan provinsi yang banyak berkontribusi dalam menerbangkan jemaah ke Tanah Suci dengan persentase 18 persen untuk umrah. Dengan hadirnya, BIJB Kertajati diharapkan menjadi jawaban mengatasi padatnya penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sehingga kehadiran Bandara Kertajati ini bisa menekan kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus mendukung kemudahan transportasi masyarakat yang hendak umrah maupun haji ke Arab Saudi," katanya.
Meski begitu, BIJB masih menanti perizinan penerbangan dari Kementerian Agama (Kemag) selaku pemilik otoritas untuk pelayanan penerbangan haji 2018 ini.
"Yang pasti kita siapkan semua apapun nantinya keputusan pemerintah untuk melayani penerbangan haji 2018 ini. Karena semua itu keputusannya ada di Kementerian Agama," kata dia.
Acara sosialisasi ini disambut baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pemegang saham terbesar. Melalui Kepala Bagian (Kabag) Sarana Perekonomian, Andrie Kustria Wardana, kehadiran BIJB akan menjadi sebuah catatan sejarah khususnya bagi Jawa Barat.
"Kami selaku pemegang saham mayoritas sangat menyambut baik kegiatan ini. Sosialisasi seperti hal ini sangatlah penting. Jawa Barat akan memulai sejarah. Ini bisa dikatakan, kehadiran BIJB ini sebagai salah satu untuk memulai perkembangan baru wilayah Cirebon Raya," kata Andri.
Menurut dia, Pemprov Jabar juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat pembangunan akses jalan menuju bandara.
Berdasarkan catatannya, hingga awal Mei akses jalan sepanjang 1,8 kilometer sudah menyentuh angka 72 persen dan bisa digunakan sebelum bandara dilakukan soft launching.
"Akses sudah 72 persen. Jadi besok lusa ketika beroperasi jalan mulus. Kita juga untuk menuju ke sini akan ada juga akses Tol yang langsung terhubung ke Cipali. Nanti itu dimulai 2019. Sedangkan Cisumdawu yang bisa dekat ke Bandung akan beres 2020," katanya.(B1)
By : Victor
Sumber : Antara