Jalan Lingkungan di Purwasari, Dikerjakan Asal Jadi
Tampak Jalan Lingkungan yang belum digunakan sudak retak-retak (Dok) |
Pekerjaan pengecoran jalan dilakukan pada malam hari tanpa ada pengawasan dari pihak dinas terkait, kondisi jalan yang baru berusia beberpa bulan sudah terlihat retak-retak pada bagian badan jalan.
Jalan lingkungan yang dikerjakan pada ahir bulan September 2017 dan belum digunakan/dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna jalan sampa dengan saat ini sudah mulai tampak retak memanjang dibagian badan jalan.
Kegiatan peningkatan jalan dengan panjang jalan 97 meter dan lebar 5 meter menggunakan anggaran tahun 2017 APBD II Karawang dengan pagu sebesar Rp 193.142.000,- dilaksanakan olen CV.MJA.
Kegiatan peningkatan jalan dengan panjang jalan 97 meter dan lebar 5 meter menggunakan anggaran tahun 2017 APBD II Karawang dengan pagu sebesar Rp 193.142.000,- dilaksanakan olen CV.MJA.
Pihak pelaksana CV. MJA saat dikonfirmasi mengutarakan bahwa jalan tersebut menggunakan coran sebanyak 14 mobil molen Menurut pelaksana lapangan CV. MJA, pengecoran ini mencapai 14 mobil molen.
Diakuinya bahwa pekerjaan pengecoran jalan lingkungan dilaksanakan pada malam hari dan tidak disaksikan oleh pengawasan pihak dinas PUPR Karawang, menurutnya pihak pengawas sudah dihubungi via telpon tetapi tidak dapat hadir.
Sampai akhir pengecoran jalan pun ternyata belum diberi oprit, wargapun berinisiatif memberi Oprit (urugan) untuk kepentingan jalan masyarakat.
Kabit Jalan Dinas PUPR Pemkab Karawang, H. Rusman ST. Saat dimintai pendapatnya mengutarakan bahwa sebelum dilakukan pengecoran badan jalan harus dipadatkan atau diratakan dulu oleh mesin giling.
Sampai akhir pengecoran jalan pun ternyata belum diberi oprit, wargapun berinisiatif memberi Oprit (urugan) untuk kepentingan jalan masyarakat.
Kabit Jalan Dinas PUPR Pemkab Karawang, H. Rusman ST. Saat dimintai pendapatnya mengutarakan bahwa sebelum dilakukan pengecoran badan jalan harus dipadatkan atau diratakan dulu oleh mesin giling.
Setelah selesai pengecoran mencapai 97 meter apabila jalan akan disambung kembali harus diberi oprit (Urugan) dahulu, agar nantinya jalan bisa pakai dulu oleh masyarakat.
Untuk pengecoran lambat pengeringannya dikarenakan slam terlalu banyak air mengakibatkan percampuran antara batuan dan semen tidak menyatu, akibatnya semen menjadi naik ke permukaan air, tetap saja kurang bagus tetapi tidak mengurangi kwalitasnya.
Untuk pengecoran lambat pengeringannya dikarenakan slam terlalu banyak air mengakibatkan percampuran antara batuan dan semen tidak menyatu, akibatnya semen menjadi naik ke permukaan air, tetap saja kurang bagus tetapi tidak mengurangi kwalitasnya.
Hal ini bisa saja jalan nanti akan menjadi retak-retak kalaupun retak harus diberi cilen. Karena ada pemeliharaan selama 6 bulan bahkan dirinya akan menanyakan pada PPTK Rusman, (1/11)
By : Erwin S