Berita Terbaru
Live
wb_sunny

Breaking News

Antisipasi Musim Tanam Pupuk Indonesia Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Antisipasi Musim Tanam Pupuk Indonesia Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Karawang I lingkarkonsumen.com - Direktur utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat .di dampingi Ibu Rita Direktur komersil , Direktur Pemasaran Pupuk indonesia Ahmad Tossin, mengunjungi gudang Lini III di Kabupaten Karawang.

PT Pupuk Indonesia (Persero) Memprioritaskan distribusi pupuk urea bersubsidi menjelang musim tanam ini untuk ke Butuhan dalam Negeri Salah satu langkah yang ditempuh yaitu melaukan monitoring dengan mengunjungi langsung ke pusat produksi dan gudang Lini III di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang menentukan produksi dan produktivitas komoditas pertanian juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional. Karena itu ketersediaan, kualitas, keterjangkauan dan keandalan pupuk harus tetap menjadi salah satu prioritas utama dan perhatian khusus dalam kebijakan, strategi, dan program pembangunan pertanian untuk mencapai target produksi.

Memasuki musim tanam di bulan Oktober ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) memprioritaskan kebutuhan dalam negeri untuk mengamankan stok di sektor tanaman pangan. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan kendati permintaan ekspor urea Pupuk Indonesia cukup tinggi pihaknya mengutamakan pemenuhan kebutuhan urea dalam negeri yang meningkat seiring dengan musim tanam dan musim penghujan di bulan Oktober, dalam kunjungan ke Gudang Lini III/ Kabupaten  untuk mengecek gudang dan distribusi di Karawang Jawa Barat.

“Secara nasional, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi dalam memasuki masa tanam ini cukup baik. “Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 2 Oktober 2017, secara nasional total stok di lini III & IV, atau di Gudang kabupaten dan kios sebesar total 1.189.455 Ton. Jumlah ini tiga kali lipat lebih dari ketentuan stok, dan belum termasuk stok yang terdapat di Gudang pabrik dan propinsi”, jelas Aas. Rincian stok nasional di Lini III & IV terdiri dari 566.795 Ton urea, 310.875 Ton NPK, 135.500 Ton SP36, 112.927 Ton ZA dan 63.358 Ton Organik. Jumlah ini cukup hingga 2 bulan ke depan.


Sedangkan untuk penyaluran, sampai dengan akhir September Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sejumlah 2.652.877 Ton, NPK 1.734.810 Ton, SP-36  sebesar 592.089 Ton, ZA sebesar 673.401 Ton dan Organik sebesar 432.944 Ton.

“Untuk wilayah Jawa Barat, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk empat kali lipat melebihi dari alokasi yang ditentukan oleh Pemerintah. stok pupuk ini dapat memenuhi kebutuhan petani untuk musim tanam.” Kata Aas.

Stok pupuk di gudang Lini III dan IV urea di Jawa Barat saat ini (per-2 Oktober 2017) sebesar 91.485 Ton, angka ini mencapai empat kali lipat dari ketentuan stok Pemerintah, yaitu  18.764 Ton. Sementara stok untuk jenis lainnya yaitu  NPK sebesar 32.164 Ton, SP-36 sebesar 24.785 Ton, ZA sebesar 9.389 Ton dan Organik sebesar 10.069 Ton. Sedangkan untuk penyaluran di Jawa Barat, sampai dengan akhir September Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sejumlah 348.100 Ton, NPK 213.044 Ton, SP-36  sebesar 118.108 Ton, ZA sebesar 47.322 Ton dan Organik sebesar 25.266 ton.

Jawa Barat merupakan daerah atau propinsi lumbung padi nasional, dengan kebutuhan alokasi pupuk 581 ribu Ton urea/tahun.  “Sebagai operator produsen pupuk di Indonesia, kami bertanggung jawab untuk pemantauan secara intensif dari stok hingga kebutuhan petani akan pupuk urea bersubsidi,” ujar Aas.

Menanggapi kemungkinan kelangkaan pupuk pada saat masa tanam, Aas mengatakan pihaknya telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran di daerah-daerah, serta memperkuat armada transportasi baik darat maupun laut.

Di samping melipatgandakan ketersediaan pupuk.
Faktor lain yang menghambat penyaluran distribusi pupuk adalah terjadinya cuaca buruk. "Untuk itu kami akan meningkatkan perencanaan logistik untuk mencegah terjadinya keterlambatan pengiriman pupuk ke daerah-daerah," katanya.

By : Djunaedy

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.