Berita Terbaru
Live
wb_sunny

Breaking News

Rektor IPB : Penanganan Beras Harus Berbasis IPTEK

Rektor IPB : Penanganan Beras Harus Berbasis IPTEK

Bogor l lingkarkonsumen.com - Segala persoalan perberasan ditangani berdasarkan kebenaran dengan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (science-based policy), kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Herry Suhardiyanto. 

"Penanganannya harus mengutamakan kepentingan nasional, terutama kepentingan petani dan konsumen secara seimbang,'' kata Herry di Bogor, dalam Pidato Wisuda di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga,(26/7). 

Para lelaku usaha, menurut dia, perlu didorong agar memberikan kesempatan kepada petani untuk memperoleh harga yang baik sehingga para petani bergairah menanam padi. 

Mereka juga perlu didorong untuk meningkatkan efisiensi usahanya dan rantai pasok beras sehingga dapat menghadirkan beras yang dibutuhkan oleh konsumen dalam tingkat mutu yang baik.

Informasi tentang mutu yang jelas dan harga yang terjangkau sesuai dengan peraturan terkait perlindungan konsumen, katanya. 

Prinsip ilmu dan teknologi perberasan, termasuk penanganan pascapanen dan pengolahan "rice to rice processing" serta manajemen dan informasi mutu beras hendaknya dikembangkan dan diterapkan untuk menciptakan nilai tambah dan menghadirkan perdagangan beras yang berkeadilan. 

Pemerintah juga tidak boleh lengah terhadap serangan hama wereng yang terjadi di beberapa daerah, katanya. 

Ia mengatakan bahwa para dosen dan mahasiswa IPB telah terjun ke beberapa kabupaten dan mendapati kenyataan bahwa di beberapa lokasi, kondisi serangan hama wereng tersebut telah mengakibatkan kegagalan panen tanaman padi beberapa musim. 

Di beberapa lokasi, serangan hama wereng bahkan juga diikuti oleh serangan virus. IPB melalui Klinik Tanaman Keliling Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian telah ikut serta membantu dalam aktivitas pelayanan dan pendampingan petani untuk mengatasi masalah tersebut.

IPB menghadirkan peralatan lengkap hingga pedoman pengendalian wereng dan virus serta agen pengendalian hayati Lecanucillium, kata Herry. 

Tidak hanya itu, lanjut Herry, dari hasi riset peneliti, IPB berhasil menciptakan padi varietas IPB-3S yakni varietas hasil pemuliaan tanaman padi selama bertahun-tahun dengan produktivitas antara 9 dan 12 ton gabah kering panen per hektare. 

Angka produktivitas IPB-3S jauh lebih tinggi daripada tanaman padi yang selama ini ditanam oleh petani. Saat ini varietas tersebut telah ditanam di berbagai provinsi sebagai bagian dari Paket Teknologi IPB Prima dengan penerapan model agrobisnis yang modern dan optimum, termasuk perbaikan lingkungan terutama tanah. 

Herry menambahkan bahwa IPB mendorong berbagai pemerintah daerah agar dapat mencukupi kebutuhannya terhadap benih padi dari penangkaran oleh petani di wilayah yang bersangkutan sehingga menjadi daerah yang mandiri benih padi.(ant/*)





admin victor 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.